Perkebunanrakyat/pribumi juga berkembang dengan pesat pada periode 1894-1939. Pada masa itu, nilai hasil produksinya berlipat 10 kali, sedangkan perkebunan Barat hanya berlipat 2 kali. Sepanjang perkembangan perkebunan pada abad ke 20, keikutsertaan rakyat dalam mengusahakan perkebunan mulai tampak, bahkan di beberapa daerah ada
Denganwajib belajar, maka pendidikan minimal bangsa Indonesia semula 6 tahun ditingkatkan menjadi 9 tahun. Sasaran-sasaran wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dalam pelita VI adalah, pertama, meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) tingkat SLTP menjadi 66,19% dari keadaan padaawal pelita V yang mencapai 52,67%.
Kewirausahaandikatakan sebagai salah satu faktor yang dapat mendorong peningkatan perekonomian Indonesia karena memiliki beberapa alasan. Salah satunya karena usaha mandiri bisa secara tidak langsung menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan begitu, hal ini secara tidak langsung bisa pelan-pelan mengatasi masalah ekonomi. 3.
Perbedaanpotensi, minat, dan bakat. (Arsip Zenius) Mengembangkan seluruh potensi dan karakteristik yang ada dalam diri peserta didik, seperti karakteristik intelektual, sosial, emosional, moral, dan spiritual, merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam buku Perkembangan & Pertumbuhan Peserta Didik (2013) disebutkan bahwa
Untukmengembangkan kualitas para karyawan, tentu saja memerlukan metode pengembangan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sebaiknya juga disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan karyawan-karyawan yang bekerja di dalamnya. Beberapa metode pengembangan SDM yang sering dilakukan oleh perusahaan antara lain: 1. Pelatihan
Stressdapat dijadikan sebagai stimulus untuk perubahan dan perkembangan, sehingga dalam hal ini dapat dianggap positif atau bahkan perlu. Meskipun demikian stress yang terlalu berat dapat mengakibatkan sakit, penilaian yang buruk , dan ketidakmampuan unuk bertahan . stress dapat didefinisikan sebagai respon adptif, dipengaruhi oleh karakteristik
raGCkc. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia adalah sebuah Negara berkembang di suatu kawasan Asia yang lebih tepatnya Asia tenggara yang juga masih termasuk kawasan yang berkembang . Didalam sebuah Negara dan kawasan berkembang ada beberapa faktor yang sangat dibutuhkan agar dapat menjadi Negara maju ,beberapa faktor yang dibutuhkan untuk mengembangkan Negara menjadi Negara yang maju yaitu sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia . Namun sumber kekayaan alam tidak akan berguna tanpa ditunjang dari kualitas sumber daya manusianya sendiri , berdasarkan hal tersebut lah sebagai Negara berkembang Negara Indonesia harus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dari satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia sejak sedini mungkin ,dimulai dari play group/Paud ,TK , SD ,SLTP, SMA/SMK ,sampai ke Perguruan tinggi . Namun juga harus meningkatkan kualitas pelatihan-pelatihan keterampilan diluar pendidikan di Indonesia masih begitu miris dan menyedihkan banyak hal yang harus diperbaiki dimulai dari penidikan usia dini sampai perguruan tinggi . Salah satu yang menjadi kelemahan pendidikan di Indonesia adalah yang pertama bentuk kurikulumnya , kurikulum di Indonesia terlalu banyak memaksa para pelajar untuk menghafal materi bahkan hanya dengan penjelasan dan hanya membayangkan ,masih terlalu sedikit praktek yang dilakukan . sehingga membuat para pelajar sulit untuk memahami apa yang ia pelajari . Sedangkan untuk yang kedua adalah fasilitas yang masih belum merata kesemua wilayah di Indonesia . Memang tidak mudah untuk memberikan fasilitas yang memadai untuk lebih dari 17ribu penduduk Indonesia terutama didaerah daerah pelosok, tetapi setidaknya pendidikan di Indonesia harus memiliki fasilitas yang cukup untuk menunjang kualitas pendidikan dan membatu perkembangan Negara yang ketiga adalah masih rendahnya kualitas para pengajar di Indonesia ,masih banyak guru- guru yang belum memiliki kemampuan pengajaran yang baik karena banyak rakyat Indonesia yang masih belum menghargai profesi seorang guru atau pengajar dan juga masih kurangnya presiasi pemerintah untuk para guru guru di Indonesia .Tetapi dewasa ini pendidikan di Indonesia sedikit mendapat angina segar ,karena beberapa pencanangan pencanangan dan juga kebijakan kebijakan dari pemerintah . seperti kebijakan pengembangan kualitas dan penambahan jumlah SMK di Indonesia yang membuat para pelajar memiliki keterampilan lebih dan praktek yang memadai begitu juga di SMA dengan berlakunya kurikulum 2013 membuat pelajar mampu memaparkan sendiri apa yang ia pelajari sehingga para pelajar dituntut untuk memahami secara penuh bukan uuntuk menghafal materi secara penuh .Dan semakin banyaknya fasilitas yang di distribusikan ke daerah-daerah terpencil untuk meningkatkan kualitas sekolah dan tentu juga untuk meningkatkan kualitas seumber daya manusianya itu sendiri , begitu juga peningkatan kualitas para guru dan pengajar salah satu caranya adalah banyak seminar-seminar kepelatihan untuk menambah kemampuan guru dalam mengajar dan memahami keadaan para muridnya dan juga pencanangan kebijakan kesejahteraan guru yang membuat semakin banyak yang berminat mengabdi sebagai guru yang handal sehingga membuat guru lain merasa perlu untuk berkambang supaya meningkatkan daya dengan perkembangan perkembangan ini mempercepat perkembangan Negara Indonesia dan membuat Negara Indonesia menjadi Negara maju di Asia . Namun semua itu akan menjadi sia sia tanpa ada kemauan dan kontribusi kita sebagai salah satu bagian dari sumber daya manusia . Karenanya marilah bersama membangun negeri kita bersama. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Yaitu dengan dilakukannya sosialisasi mengenai pemahaman wawasan kebangsaan itu sendiri ke awam. Serta memperluas antologi kerumahtanggaan hal pengembangan koleksi di suatu perpustakaan. Sebutkan Dua Hal Yang Mempercepat Proses Perkembangan Pada dasarnya hal terdepan setiap perpustakaan ialah membangun antologi yang kuat demi kepentingan pemakai perpustakaan. Sebutkan dua hal yang mempercepat proses perkembangan pendidikan di nusantara. Menjelasakan sangkutan pendidikan dengan sumur daya manusia. Nan bisa menyasarkan pelajar dan mahasiswa menjadi manusia indonesia nan berbudi luhur. Pendidikan mencakup 2 dua aspek, adalah Dalam mayapada pendidikan, cucu adam bopeng hadjar dewatara perumpamaan buya pendidikan nasion indonesia ini banyak mengajarkan bineka hal yang sangat terkenal di permukaan pendidikan. Menjelaskan pendidikan dalam cak cakupan peradaban. Peningkatan kualitas guru guru yang memiliki posisi yang dulu terdahulu dan politik internal ekspansi potensi yang dimiliki peerta jaga. Disini kita mengenalkan bahwa wawasan kebangsaan adalah penggalan bersumber “nation and character building”.beberapa. Peranan saudagar mukminat dalam penyiaran agama islam pendakyahan selam di indonesia bukan tanggal semenjak peran saudagar muslim cerdik pandai dan mubaligh melangkaui proses perdagangan nikah sosial dan pendidikan. Hal bukan adalah pendidik lain boleh mengomunikasikan bahan pencekokan pendoktrinan dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik. Semua ilmu yang diberikan di lembaga pendidikan islam di nusantara ditulis internal aksara arab, baik dalam bahasa arab maupun dalam bahasa melayu maupun jawa. Justru sesudah kemunculan kurikulum 2013 dimana kerjakan jenjang sma, un dilaksanakan detik kelas 2 dan 3 sma. Sebutkan 2 kejadian yang mempercepat proses jalan pendidikan di nusantara. Mengklarifikasi pendidikan dan proses pembudayaan. Pengembangan ksi mencengap semua kegiatan olek bikin memperluas kompilasi yang cak semau di perpustkaan, terutama aspek seleksi dan evaluasi. Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan tepat guna pendidikan di indonesia. Jadi bunda, jangan tegak sekiranya anak belum boleh berhitung dan. Kejadian itu dilakukan agar sdm masyarakat madura mampu. Bikin mengintensifkan keadaan tersebut, metodologi yang dipakai pun harus tepat yaitu dengan penggunaan benda berupa dan soal narasi dalam penuntasan numerasi. Aspek spasial dan aspek non spasial. Penyerantaan agama selam di nusantara dilakukan dengan cara yang damai. Strategi pengembangan pendidikan lakukan meningkatkan kualitas sdm. Sebagai gantinya di sekolah diajarkan pendidikan budi pekerti nusantara. Peranan para jamhur dalam proses integrasi nusantara antara lain andai berikut. Agar kian memahaminya, berikut yakni proses islamisasi indonesia secara umum Heri setiawan 53415137 universitas gunadarma 2016 bab i pendahuluan latar pantat masalah sistem pendidikan di indonesia saat ini dirasa cukup edan. Bahan didik kognitif, afektif, atau psikomotorik, metodologi beraneka macam sesuai kemampuan guru, ki alat dan infrastruktur bagan pendidikan, dukungan administrasi, beraneka macam sumur daya dan upaya. Konsep pendidikan kebangsaan yang dikemukakan dulu membumi dann berakar pada budaya nusantara, antara tak tutwuri handayani, “tripusat” pendidikan keluarga, sekolah, publik, tringgo. Mutu intern proses pendidikan mengikutsertakan berbagai input seperti; Semua ilmu yang diberikan di lembaga pendidikan islam di nusantara ditulis dalam fonem arab, baik dalam bahasa arab ataupun n domestik bahasa jawi atau jawa. Dua hal yang mempercepat proses itu yakni penggunaan huruf arab dan bahasa melayu sebagai bahasa pemersatu lingua franca. Hobatan budaya radiks dosen pembimbing Mutu pendidikan merupakan hal adapun dua arah nan sangat penting adalah proses dan hasil. Menjelas tiga pandangan tentang manusia sebelum zaman pencerahan. Paibhe2012 album dan perkembangan pendidikan islam di. Para jamhur juga bermain dalam satah strategi, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Menyebutkan dan menjelas tiga tahapan revolusi kebudayaan. Agama islam nan masuk dan berkembang di nusantara mengajarkan kesetiakawanan dan mengembangkan toleransi dalam usia beragama. Hos tjokroaminoto memadukan islam dan sosialisme tirtoid. Dilakukan maka dari itu kerangka pendidikan yang ada di madura. Dua situasi nan mempercepat proses itu ialah penggunaan aksara arab dan bahasa melayu sebagai bahasa pemersatu lingua franca. Diajarkan start dari tk sebatas perguruan janjang. Aspek tarikh dan kebudayaan selam sejarah urut-urutan selam di nusantara 7 tujuan pendedahan pasca- mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat menceritakan sejarah masuknya islam di nusantara dan ki kenangan beberapa kekaisaran selam di jawa, sumatra dan sulawesi. Dan nilainya diserahkan ke sekolahnya. Materi pelajarannya antara tak kisahan cerita rakyat mulai sejak seluruh nusantara. Sebutkan 2 Keadaan Yang Mengulangulang Proses Kronologi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PEMERATAAN DAN PENYELARASAN TINGKAT PENDIDIKAN DI INDONESIAMendapatkan pendidikan adalah hak bagi seluruh manusia tanpa terkecuali. Melaui pendidikan, manusia akan mendapatkan pengetahuan dan tentunya semakin mengasah kemampuan diri. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 yang berbunyi warga negara berhak mendapatkan pendidikan. warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai. Sesuai Undang-undang 1945 pasal 31, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan termasuk anak berkebutuhan khusus. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh setiap individu. Setiap Individu dengan segala keadaan dan kondisinya berhak untuk mendapatkan pendidikan, hal itu disebut dengan pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua anak secara bersama dalam suatu iklim proses pembelajaran dengan layanan pendidikan yang layak dan sesuai kebutuhan individu tanpa membedakan anak dari latar belakang suku, ras, agama, status sosial, perekonomian, bahasa, geografis, gender, dan perbedaan fisik ataupun mental. Dalam Undang-undang No. 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas menyatakan bahwa "Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan pemenuhan pembelajaran secara inklusif, Indonesia masih memiliki beberapa pekerjaan ataupun tantangan yang harus dihadapi agar terciptanya pendidikan secara inklusif. Beberapa hambatan pemerintah dalam menjalankan pendidikan secara inklusif yakni sebagai pemahaman masyarakat tentang pendidikan secara pengetahuan dan keterampilan guru dalam mendidik anak berkebutuhan khusus. dan fasilitas yang kurang memadai dalam pembelajaran inklusif bagi anak berkebutuhan itu, permasalahan di Indonesia pada bidang pendidikan ialah masih terbilang kurang merata dan kualitas di setiap daerah memiliki kesenjangan. Sudah bukan menjadi rahasia umum jika terdapat kesenjangan untuk penerapan pendidikan di Indonesia, apalagi jika pembandingannya antar Pulau Jawa dan diluar Pulau Jawa. Adanya anggapan atau stigma masyarakat tentang pusatan pembangunan di Pulau Jawa terkadang terlihat kebenarannya. Tingkat pembangunan diluar Pulau Jawa masih terbilang rendah. Sehingga anggapan bahwa banyak daerah di Indonesia yang masih tertinggal benar adanya. Mulai dari pembangunan fasilitas umum seperti infrastuktur, fasilitas umum yang mencakup dibidang pendidikan, dan tingkat Pembangunan Manusianya. Di bidang pendidikan sendiri tingkat alokasinya pun masih tidak merata, banyak daerah-daerah terpencil yang masih sangat susah akses untuk mengenyam pendidikan. Hingga tak jarang banyak peserta didik yang harus mempertaruhkan nyawa untuk mengenyam pendidikan, misalnya saja mereka harus menyebrang pulau hanya dengan menggunakan perahu seadanya, melewati jembatan yang sudah tak layak bahkan dapat dikatakan sangat berbahaya sebab yang harus mereka seberangi ialah jurang dalam ataupun sungai yang memiliki arus deras, ataupun mereka yang harus melewati berkilo-kilo meter untuk tiba disekolah mereka. Fasilitas seperti bangunan sekolah yang layak juga menjadi sorotan di negeri ini. Banyak sekolah dimana kualitas bangunannya sangat memprihatikankan, hanya terbuat dari bahan seadanya dan sangat jarang atau bahkan tidak pernah ada perawatan membuatnya sangat memprihatikankan, sangat jauh sekali dengan ekspektasi Indonesia adalah negara yang kaya dan sejahtera. Ketidakefektifan pun amat jelas terasa. Ditambah lagi dengan kurangnya atau terbatasnya jumlah pengajar di luar Pulau Jawa. Indonesia kekurangan tenaga pendidik dalam hal kuantitas dan juga kualitas. Walaupun jumlah tenaga pendidiknya banyak akan tetapi kurang berkualitas maka pembelajaran pun dirasa kurang efektif dan begitu juga sebaliknya. Terkhusus di luar Pulau Jawa yang notabenenya masih kekurangan tenaga terdidik. Rembetan dari masalah tidak meratanya infrastruktur ialah penyaluran tenaga pendidik juga akan sulit dilakukan. Apalagi untuk daerah terpencil dan pelosok yang terkadang masih mengandalkan tenaga didik dari luar kota, maka penugasannya akan sulit dilakukan sebab tidak memadainya fasilitas data yang didapat, jumlah pengalokasian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN untuk bidang pendidikan sebesar Rp 549,5 trilliun atau sekitar 20% dari APBN. Pengalokasian dana tersebut seperti penyediaan BOS Bantuan Operasioanal Sekolah, BOPTN Pemgalokasian Operasioanal PTN, bantuan pendidikan bagi siswa atau siswi yang kurang mampu melalui PIP dan KIP-Kuliah, penyediaan tunjangan guru dan dosen, serta mendukung reformasi sistem pendidikan dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Diharapakan pemerintah dapat segera menemukan solusi agar terciptanya pemerataan pendidikan di negeri ini, serta terciptanya pemuda-pemudi yang unggul dan dapat bersaing dalam tingkat internasional 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
› Sejarah pendidikan guru di Indonesia dapat ditarik sejak masa penjajahan Kolonial Belanda. Sejak saat itu, pendidikan guru di Tanah Air mengalami berbagai perubahan sesuai tuntutan zaman. KOMPAS/FABIO M LOPES COSTAAktivitas perkuliahan di salah satu ruangan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih di Jayapura, Kamis 8/3/2018. Tampak Pembantu Dekan 1 Yan Dirk Wabiser selaku dosen yang mengajar mata kuliah Metode Penelitian Sosial kepada para pidato Peringatan Hari Guru Nasional 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyampaikan pesan dunia pendidikan menghadapi ujian yang berat akibat pandemi. Dua tantangan yang dihadapi seorang guru selama pandemi adalah tekanan psikologis akibat Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dan tekanan ekonomi karena harus memperjuangkan keluarga mereka agar penghasilan bisa mencukupi. Kondisi akibat pandemi mengakibatkan guru Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan guru adalah jabatan profesi sehingga seorang guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional. Dalam UU tersebut disebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk menjadi pendidik yang professional harus dimiliki empat kompetensi, salah satunya adalah kompetensi profesional guru. Sejarah pendidikan guru di Indonesia menunjukkan peningkatan kualifikasi akademik seorang guru. Perkembangan kualifikasi akademik seorang guru terjalin bersama dengan kebutuhan nyata pengajar di setiap era Kolonial Belanda, untuk mengajar sekolah rakyat Volkschool dengan kurikulum membaca, menulis, dan berhitung, hanya dibutuhkan kursus selama dua tahun bagi seorang lulusan sekolah ini, sejak munculnya UU 14/2005 tentang Guru dan Dosen, setiap guru, baik tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA, wajib memiliki kualifikasi akademik dari pendidikan tinggi. Sebelumnya, hanya guru yang akan mengajar SMP atau SMA saja yang harus bergelar sarjana atau program diploma perkembangan pendidikan guru di Indonesia, dapat dibagi dalam empat periode, yaitu pendidikan guru pada era Hindia Belanda, penjajahan Jepang, awal kemerdekaan hingga Orde Lama berakhir, dan Orde Baru hingga Hindia BelandaMochtar Buchori dalam bukunya Evolusi Pendidikan di Indonesia dari Kweekschool sampai ke IKIP 1852-1998 2009 menyebutkan, terdapat empat jenis pendidikan bagi calon guru sekolah dasar pada zaman Hindia Belanda yang dapat dikelompokkan menjadi sekolah guru untuk mereka yang akan mengajar di sekolah rendah pribumi dengan pengantar bahasa Belanda. Dalam kelompok pertama ini, terdapat Kweekschool dan Hogere Kweekschool HKS yang kemudian diubah menjadi Hollandsch Inlandsche Kweekschool HIK.Kedua, sekolah guru untuk mereka yang akan menjadi guru pada sekolah rendah pribumi dengan bahasa pengantar salah satu dari bahasa-bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda, Melayu atau Bugis. Dari kelompok kedua ini, terdapat Cursus voor Volksschool Onderwijzers CVO yang kemudian diubah menjadi Opleiding voor Volksschool Onderwijzers OVVO serta Normaalschool atau juga disebut sebagai Kweekschool voor Inlandsche negeri pertama didirikan pada 1852 di Solo oleh Pemerintah Hindia Belanda. Jauh sebelumnya, telah didirikan Kweekschool oleh penyebaran agama Kristen zending di Ambon pada tahun 1834. Pada tahun 1871, muncul peraturan yang menyatakan bahwa pengadaan sekolah dasar bumiputra harus didahului oleh pengadaan tenaga guru. Atas dasar peraturan itulah, Kweekschool kemudian diperbanyak. Beberapa Kweekschool didirikan, antara lain di Tondano pada tahun 1873, Ambon 1874, Magelang , Probolinggo, Banjarmasin 1875, Makassar 1876, dan Padang Sidempuan 1879.Murid yang diterima di Kweekschool adalah mereka yang telah tamat dari sekolah pemerintahan untuk anak-anak pribumi, berumur paling tidak 12 tahun, dan berasal dari keluarga baik-baik. Namun di kemudian hari, mereka yang dapat diterima di Kweekschool ini hanya mereka yang telah tamat kelas VII HIS. Lama studi di Kweekschool ini ditempuh selama 4 bahasa Belanda hanya merupakan salah satu mata pelajaran di Kweekschool. Namun, sejak 1915, bahasa Belanda menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar di Kweekschool. Tamatan Kweekschool kemudian dapat mengajar di Hollands-Inlandse School HIS.Lulusan Kweekschool diberi gaji yang disamakan dengan gaji seorang asisten wedana, sebesar 50 gulden hingga 150 gulden per bulan. Lulusan Kweekschool pun mendapat gelar resmi, yakni “mantri guru”, yang memberikan mereka kedudukan yang nyata di kalangan pegawai pemerintah lainnya. Selain itu, mereka juga berhak untuk menggunakan payung, tombak, tikar, dan kotak sirih menurut ketentuan pemerintah. Mereka juga mendapat biaya menggaji empat pembantu untuk membawa keempat lambang kehormatan itu. Tanda-tanda kehormatan itu membangkitkan rasa hormat, termasuk murid-muridnya sendiri, khususnya anak-anak kaum Kweekschool, terdapat pula Hogere Kweekschool HKS yang pada tahun 1927 diganti menjadi Hollands Inlandsche Kweekschool HIK. Perubahan tersebut mengikuti perubahan fokus pendidikan di HIK, yakni dari tekanan pada penguasaan bahasa Belanda secara sempurna menjadi pengembangan pengetahuan secara di HIK ditempuh selama enam tahun. Sama seperti Kweekschool, lulusan HKS maupun HIK kemudian dapat mengajar di sekolah HIS, tetapi dengan gaji lebih besar, sekitar 175 gulden per POERNOMOGedung Sekolah Pendidikan Guru SPG Negeri I Yogyakarta, awal Oktober 1988. Dibangun tahun 1904, gedung ini dulu disebut gedung Kweekschool karena memang menjadi tempat pendidikan para calon sisi lain, terdapat sekolah calon guru sekolah dasar yang nantinya akan mengajar di sekolah rakyat Volkschool, yakni Cursus voor Volksschool Onderwijzers CVO yang kemudian diubah menjadi Opleiding voor Volksschool Onderwijzers OVVO. Program CVO berupa kursus selama dua tahun. Mereka yang diterima sebagai peserta kursus ialah mereka yang sudah tamat kelas V dari Sekolah Pribumi Kelas II Tweede Inlansche School/TIS, Vervolgschool, atau pembelajaran yang dipakai ialah melihat dan meniru, yaitu menyaksikan bagaimana para guru senior mengajar dan kemudian mereka menirukannya. Setelah tamat dari pendidikan ini, para siswa ditempatkan sebagai guru Volksschool, yaitu SD 3 tahun dengan kurikulum sangat sederhana, yakni membaca, menulis, dan CVO maupun OVVO, terdapat pula Normaalschool dengan lama pendidikan empat tahun. Mereka yang diterima sebagai murid pada sekolah ini ialah mereka yang sudah tamat Kelas V dari Sekolah Pribumi Kelas II, atau Vervolgschool, atau Standaardschool. Selama empat tahun pendidikan, mereka mendapatkan 14 mata pelajaran, mulai dari bahasa daerah, bahasa Melayu, ilmu mendidik, ilmu hitung, ilmu bangun, ilmu tanam-menanam, ilmu hewan, ilmu alam, ilmu bumi, sejarah, menggambar, menulis, menyanyi, pendidikan jasmani, hingga permainan di luar negeri pertama untuk siswa laki-laki didirikan pada tahun 1915 di sejumlah daerah, yakni Padangpanjang, Jember, Garut, Jombang, dan Makassar. Sedangkan, Noormaalschool pertama untuk siswa perempuan didirikan di Padangpanjang 1918, Blitar 1919, Tondano 1920, dan Salatiga 1933.Para lulusan Normaalschool ini kemudian ditempatkan sebagai guru pada SD 5 tahun Tweede Inlandse School/TIS. Selain membaca, menulis, berhitung, para siswa TIS mendapatkan pengetahuan ilmu bumi, pengetahuan alam, dan satu perbedaan dari empat sekolah calon guru sekolah dasar di atas adalah fasilitas belajar mengajar. Mereka yang sekolah di Kweekschool maupun HKS/HIK mendapatkan gedung sekolah yang mewah, yang dilengkapi dengan asrama dan perpustakaan yang lengkap. Sedangkan, kegiatan kursus CVO maupun OVVO tidak memiliki gedung sendiri, tak berasrama, dan tak memiliki perpustakaan. Situasi sedikit baik dialami para siswa Normaalschools yang mendapatkan gedung sekolah yang sederhana dengan perpustakaan yang juga SINAGASiswa-siswi SMA Negeri 1 Penyabungan Selatan belajar di sekolahnya di Jalan Willem Iskander, Kecamatan Penyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Rabu 27/4/2016. Willem Iskander mendirikan sekolah itu pada tahun 1862 sebagai Sekolah Guru Kweekschool Tano Bato, sekolah guru pertama di Sumatera menjadi guru sekolah menengah Middelbaar Onderwijs, setingkat SMP dan SMA pada zaman Hindia Belanda, dibutuhkan akta mengajar yang disebut “MO Akte”. Terdapat dua jenis Akta MO, yaitu MO A dan MO MO A memberi wewenang penuh untuk mengajar dalam mata pelajaran tertentu di tingkat Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO, yang berarti pendidikan rendah yang diperluas dan HBS. Keduanya adalah pendidikan pada tingkat SLTP. Sedangkan Akta MO B memberi wewenang penuh untuk mengajarkan mata pelajaran tertentu pada tingkat Algemene Middlebare School AMS, yaitu sekolah menengah umum dan HBS. Keduanya terdapat pada jenjang untuk mendapatkan Akta MO pada umumnya hanya tersedia di Belanda. Di Hindia Belanda, terdapat pendidikan untuk mendapatkan Akta MO Ilmu Pasti dan Akta MO A Bahasa Inggris. Pendidikan untuk Akta MO Ilmu Pasti itu dititipkan pada Technische Hoogeschool di Bandung ITB.Pendidikan guru pada zaman Hindia Belanda tidak hanya diselenggarakan oleh pemerintah saja, tetapi juga diselenggarakan oleh pihak swasta. Sekolah-sekolah guru swasta hanya ada pada jenjang Normaalschool untuk pendidikan guru bagi SD dengan bahasa pengantar bahasa JepangBergantinya kekuasaan Belanda ke tangan Jepang pada bulan Maret 1942 memengaruhi pula kebijakan mengenai pendidikan secara umum. Khusus untuk sekolah guru, Pemerintah Jepang menggabungkan berbagai sekolah guru menjadi satu sekolah. Pemerintah Jepang hanya membuka sekolah guru yang didirikan oleh pemerintah, sedangkan sekolah guru swasta ditutup dan tidak diizinkan untuk dibuka. Hanya perguruan Muhammadiyah dan Taman Siswa yang diperbolehkan untuk guru bentukan pemerintah militer Jepang memiliki sistem yang berbeda, yaitu adanya peraturan pemisahan antara siswa laki-laki dan perempuan. Siswa laki-laki menempati sekolah guru laki-laki atau disingkat SGL, sedangkan siswa perempuan menempati sekolah guru perempuan SGP. Para siswa SGL dan SGP merupakan lulusan sekolah dasar yang kemudian menempuh pendidikan selama empat tahun dalam sistem asrama ini bertujuan untuk memudahkan Pemerintah Jepang mengontrol dan mendoktrin siswa melalu beragam program pendidikan. Program pendidikan tersebut, di antaranya latihan kemiliteran kyooren, pengabdian masyarakat atau kerja bakti paksa kinrohoshi, dan pendidikan jasmani. Sekolah calon guru SD di zaman Jepang terdapat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, dan Kemerdekaan dan Orde LamaPada awal kemerdekaan 1945, pemerintah menghadapi persoalan kekurangan tenaga pengajar, selain juga kekurangan gedung sekolah. Kekurangan guru tersebut disebabkan oleh setidaknya tiga hal. Pertama, diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950 yang menyebutkan pendidikan merupakan hak rakyat dan pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan nasional. Kedua, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 1951, provinsi juga memiliki wewenang untuk membangun dan menyelenggarakan Sekolah Dasar. Ketiga, pemerintah juga mencanangkan program wajib belajar pada tahun mengatasi kekurangan guru tersebut, pemerintah kemudian mendirikan lembaga pendidikan guru sementara secara massal yang disebut Kursus Pengajar untuk Kursus Pengantar Kepada Kewajiban Belajar KPKPKB. Pemerintah mendirikan KPKPKB pada bulan September 1950 melalui Keputusan Menteri Pendidikan No. 5033/F tertanggal 5 Juni yang memasuki lembaga pendidikan ini adalah para pelajar lulusan SD dengan hasil yang baik, kesehatan baik, dan berwatak susila, serta berumur antara 15-18 tahun. Semua pelajar KPKPKB diharuskan mengikat kontrak dengan pemerintah dengan jaminan mendapatkan tunjangan yang diperoleh sebesar Rp 85 per KPKPKB dirasa efektif dan dapat dengan cepat mengatasi masalah kekurangan tenaga pendidik. Terbukti, selama dua tahun KPKPKB didirikan, sudah dibangun 400 KPKPKB. Dengan banyaknya KPKPKB, kebutuhan akan tenaga guru untuk pelaksanaan wajib belajar dengan cepat dapat keadaan Jakarta genting disebabkan oleh teror Belanda/Nica, Sekolah Taman Siswa di Jalan Garuda tetap dibuka Juni 1946.Untuk meningkatkan mutu pendidikan, KPKPKB ditingkatkan menjadi Sekolah Guru B SGB 4 tahun dan kemudian menjadi Sekolah Guru A SGA 6 tahun. Pada waktu bersamaan, didirikan pula kursus-kursus persamaan Sekolah Guru B 4 tahun, sesudah SD dan persamaan Sekolah Guru A 3 tahun, setelah SMP untuk meningkatkan tenaga pendidikan. Pada perkembangannya, kursus persamaan SGB dan SGA berubah menjadi SGB dan SGA. Sekitar tahun 1950, terjadi penambahan jumlah SGA dan SGB di seluruh wilayah itu, untuk menyuplai pendidikan di sekolah menengah, pemerintah membuka program Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama PGSLP, Kursus B-I yang lamanya 3 tahun, dan Kursus B-II yang lamanya 2 tahun sesudah B-I untuk diarahkan menjadi guru di Sekolah Lanjutan Atas SLA.Penyelenggaraan pendidikan guru di tingkat perguruan tinggi mulai berlangsung sejak tahun 1954 dengan didirikannya Pendidikan Tinggi Pendidikan Guru PTPG di Bandung, Malang, Batu Sangkar, dan Tondano untuk mendidik calon guru tahun 1961, berdasarkan kesepakatan antara Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan PD dan K dan Departemen Perguruan Tinggi, PTPG dimasukan ke dalam universitas sebagai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP yang ditujukan untuk mendidik calon sekolah lanjutan baik lanjutan pertama maupun lanjutan atas. Dengan berdirinya FKIP, program-program PGSLP, Kursus B-I, dan B-II diintegrasikan dalam program pembukaan Sekolah Pendidikan Guru di Yogyakarta pada tanggal 17/1/ perkembangannya, Departemen PD dan K menganggap bahwa FKIP sebagai lembaga pendidik calon guru tidak memenuhi harapan. Menteri PD dan K Prijono kemudian mendirikan Institut Pendidikan Guru IPG di bawah Departemen PD dan K sebagai alternatif pengganti FKIP yang berada di bawah Departemen Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan PTIP. Akibatnya, muncul dualisme penyelenggara lembaga pendidikan untuk guru sekolah menengah, yaitu Departemen PD dan K dan tersebut menimbulkan keresahan di FKIP seluruh Indonesia. Dalam Konferensi Badan Koordinasi Senat Mahasiswa FKIP seluruh Indonesia pada tahun 1960, muncul tuntutan kepada Presiden Sukarno untuk membubarkan melalui Keppres 3/1963 pada tanggal 3 Januari 1963, FKIP dan IPG dilebur menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP di bawah Departemen PTIP yang setara dengan universitas dan merupakan satu-satunya lembaga pendidikan guru untuk sekolah menengah. Sejak itu, jumlah IKIP terus bertambah hingga 10 IKIP. Di luar itu, di setiap provinsi yang tidak memiliki IKIP, berkembang FKIP di bawah universitas Orde Baru dan ReformasiPada masa Orde Baru, Presiden Suharto menginstruksikan untuk mendirikan sejumlah SD untuk mengatasi persoalan daya tampung. Akibatnya, muncul masalah kekurangan tenaga pendidik karena banyaknya sekolah yang kemudian mengembangkan Sekolah Pendidikan Guru SPG untuk mengatasi kekurangan guru. SPG sebenarnya sudah dicanangkan sejak tahun 1964, tetapi pelaksanaannya di setiap daerah baru terlaksana mulai tahun 1967. Pada tahun 1960-an, terdapat 82 SPG di Indonesia. Jumlah ini menurun pada tahun 1961-1965 yang kemudian meningkat kembali menjadi 123 saat dilaksanakan kebijakan SPG, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SPG tahun 1968 yang kemudian disempurnakan menjadi kurikulum SPG tahun 1976. Penggantian kurikulum ini berdasarkan Keputusan Menteri P dan K tanggal 21 Juli 1976 tentang Pembakuan Kurikulum POERNOMOSekolah Pendidikan Guru SPG Transmigrasi "17" IV di Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman. Para lulusan SPG ini akan ditempatkan di berbagai daerah transmigrasi sebagai pionir bagi para transmigran. SPG ini merupakan kerjasama antara Yayasan Tujuhbelas dengan DepartemenTranmigrasi, serta Depdikbud menyangkut penempatan serta pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil. Foto tahun tahun 1980, SPG negeri mulai dikurangi karena jumlah guru yang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah mulai tercukupi. SPG secara bertahap kemudian dialihfungsikan menjadi sekolah menengah atas lainnya. Alih fungsi tersebut dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tahun 1990. Pada saat itu, SPG dialihfungsikan menjadi SMA, SMK, STM, SKK, maupun sekolah menengah atas maupun FKIP yang semula dimaksudkan mendidik guru SLTA kemudian juga mendidik guru SLTP dengan menyelenggarakan crash program PGSLP dengan beasiswa pada tahun 1970-an di samping juga menyelenggarakan PGSLA. Pada tahun 1989, SPG dilebur ke dalam IKIP/ perkembangannya, lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK juga berfungsi mendidik calon guru TK dan SD melalui program PGTK dan tahun 1999 dan 2000, sepuluh IKIP berubah nama menjadi universitas dengan tetap mengemban tugas sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan LPTK. Jumlah tersebut terus bertambah, terutama dengan berkembangnya jumlah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK swasta. LITBANG KOMPASKOMPAS/BACHTIAR AMRAN DMMenteri P dan K Dr Daoed Joesoef, hari Sabtu 22/Mei/1982 mewisuda dan menyerahkan Surat Tanda Tamat Belajar STTB sekaligus menyerahkan SK pengangkatan sebagai guru SD secara sekaligus. Ini adalah yang pertama
Sebutkan Dua Hal Yang Mempercepat Proses Perkembangan Pendidikan Di Nusantara – Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup manusia. Pendidikan juga dapat membantu masyarakat Nusantara memiliki masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, ada banyak usaha yang dilakukan untuk mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara. Salah satu cara untuk mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara adalah dengan memperkuat sistem pendidikan. Sistem pendidikan harus dirancang dengan baik, mencakup semua aspek pendidikan, dan diterapkan dengan benar. Sistem pendidikan harus dikembangkan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa pendidikan di Nusantara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kedua, pemerintah harus menyediakan lebih banyak dana untuk pendidikan. Dana ini harus digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Dana ini juga harus digunakan untuk meningkatkan akses masyarakat Nusantara terhadap pendidikan. Dengan demikian, masyarakat Nusantara dapat dengan mudah mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan dukungan teknologi untuk mendukung proses perkembangan pendidikan di Nusantara. Teknologi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan memudahkan akses informasi dan memudahkan proses pembelajaran. Teknologi juga dapat membantu meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kemudian, sekolah dan lembaga pendidikan harus meningkatkan kualitas layanan pendidikan mereka. Sekolah dan lembaga pendidikan harus melakukan segala upaya untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada siswa, termasuk meningkatkan kualitas guru dan meningkatkan kualitas peralatan yang digunakan. Kesimpulannya, dua hal yang dapat mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara adalah memperkuat sistem pendidikan dan menyediakan dukungan teknologi, serta meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Dengan melakukan hal-hal ini, maka pendidikan di Nusantara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dan masyarakat Nusantara dapat memiliki masa depan yang lebih baik. Penjelasan Lengkap Sebutkan Dua Hal Yang Mempercepat Proses Perkembangan Pendidikan Di Nusantara1. Memperkuat sistem pendidikan, mencakup semua aspek pendidikan dan diterapkan dengan Menyediakan lebih banyak dana untuk pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan Menyediakan dukungan teknologi untuk mendukung proses perkembangan pendidikan di Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan. 1. Memperkuat sistem pendidikan, mencakup semua aspek pendidikan dan diterapkan dengan benar. Proses perkembangan pendidikan di Nusantara dapat dipercepat dengan cara memperkuat sistem pendidikan yang mencakup semua aspek pendidikan dan diterapkan dengan benar. Pertama, sistem pendidikan harus mencakup semua aspek pendidikan. Hal ini penting karena pendidikan itu sendiri berfungsi untuk menyediakan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa agar mereka dapat mencapai tujuan hidupnya. Dengan mencakup semua aspek pendidikan, siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kedua, sistem pendidikan ini harus diterapkan dengan benar. Penting untuk memastikan bahwa sistem pendidikan ini diterapkan dengan benar agar semua aspek pendidikan dapat dirasakan oleh siswa. Hal ini penting karena siswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dengan benar jika sistem pendidikan diterapkan dengan benar. Selain itu, untuk mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara, perlu ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mendorong proses perkembangan pendidikan di Nusantara, termasuk memberikan dana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah juga harus menjamin bahwa kualitas pendidikan di Nusantara sesuai dengan standar internasional dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara. Masyarakat harus mendukung proses perkembangan pendidikan di Nusantara dengan memberikan sumber daya manusia yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara, termasuk memberikan sumber daya keuangan dan sumber daya tenaga kerja kepada para pendidik. Kesimpulannya, proses perkembangan pendidikan di Nusantara dapat dipercepat dengan memperkuat sistem pendidikan yang mencakup semua aspek pendidikan dan diterapkan dengan benar, serta mendapatkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara, maka generasi muda di Nusantara akan memiliki akses ke pendidikan yang lebih baik, yang akan membantu mereka untuk mencapai tujuan hidupnya. 2. Menyediakan lebih banyak dana untuk pendidikan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Peningkatan dana untuk pendidikan di Nusantara adalah salah satu cara yang dapat mempercepat proses perkembangan pendidikan. Dengan adanya dana yang tersedia, sekolah, universitas, dan program pendidikan lainnya di Nusantara akan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang mereka berikan. Peningkatan dana untuk pendidikan dapat berupa peningkatan dana untuk kegiatan pembelajaran, peningkatan dana untuk peningkatan infrastruktur sekolah, atau peningkatan dana untuk memperbaharui teknologi dan peralatan pendidikan. Dengan adanya dana yang tersedia, sekolah, universitas, dan program pendidikan lainnya di Nusantara dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang mereka berikan. Peningkatan dana untuk pendidikan dapat membantu untuk mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi berikutnya yang akan lebih berhasil. Peningkatan dana untuk pendidikan juga akan memungkinkan para siswa untuk menerima pelatihan yang lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan yang lebih baik. Selain itu, peningkatan dana untuk pendidikan juga dapat membantu untuk meningkatkan infrastruktur sekolah dan program pendidikan lainnya di Nusantara. Dengan adanya dana yang tersedia, sekolah dapat melakukan peningkatan gedung, fasilitas, dan peralatan sekolah. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan kenyamanan siswa dan fasilitas belajar yang akan lebih baik. Selain itu, peningkatan dana untuk pendidikan juga akan membantu dalam meningkatkan ketersediaan teknologi dan peralatan pendidikan di Nusantara. Dengan adanya dana yang tersedia, sekolah dapat membeli peralatan dan teknologi pendidikan yang lebih baru dan canggih, yang akan meningkatkan kualitas dan tingkat pembelajaran di sekolah. Hal ini akan membantu untuk mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi berikutnya yang akan lebih berhasil. Kesimpulannya, peningkatan dana untuk pendidikan di Nusantara adalah salah satu cara yang dapat mempercepat proses perkembangan pendidikan. Dengan adanya dana yang tersedia, sekolah, universitas, dan program pendidikan lainnya di Nusantara dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang mereka berikan. Peningkatan dana untuk pendidikan dapat membantu untuk mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi berikutnya yang akan lebih berhasil, meningkatkan infrastruktur sekolah dan program pendidikan lainnya, serta meningkatkan ketersediaan teknologi dan peralatan pendidikan di Nusantara. Dengan demikian, peningkatan dana untuk pendidikan adalah cara yang efektif untuk mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara. 3. Menyediakan dukungan teknologi untuk mendukung proses perkembangan pendidikan di Nusantara. Dukungan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara. Dengan memanfaatkan teknologi, pendidikan di Nusantara dapat memanfaatkan peluang yang tersedia untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi semua orang. Teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara dengan cara menyediakan alat yang memungkinkan para guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersifat interaktif. Alat ini dapat membantu para guru menyampaikan konsep dengan lebih mudah dan efektif, meningkatkan kemampuan belajar dan meningkatkan pengalaman belajar bagi para siswa. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan di Nusantara. Penggunaan teknologi dapat memungkinkan pembelajaran jarak jauh, yang menyediakan akses bagi siswa untuk bersaing dengan siswa di seluruh dunia. Teknologi juga dapat memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan para ahli di seluruh dunia. Teknologi juga dapat memungkinkan para siswa untuk mengakses konten berbasis web yang dapat membantu mereka dalam memahami konsep dengan lebih baik. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi pendidikan di Nusantara. Teknologi dapat memungkinkan para guru untuk melacak dan menganalisis hasil belajar para siswa dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk mengelola dan mengatur pembelajaran di sekolah, yang mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam mempercepat proses perkembangan pendidikan di Nusantara. Teknologi dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan aksesibilitas pendidikan, dan meningkatkan efisiensi pendidikan. Dengan menyediakan dukungan teknologi untuk mendukung proses perkembangan pendidikan di Nusantara, kualitas pendidikan akan meningkat, aksesibilitas pendidikan akan meningkat, dan efisiensi pendidikan akan meningkat. 4. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan. Kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan sangat penting untuk menentukan tingkat perkembangan pendidikan di Nusantara. Sekolah dan lembaga pendidikan harus menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Nusantara. Layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Standar kualitas ini meliputi standar proses, standar kompetensi, standar kinerja, dan standar akreditasi. Standar ini harus terus diperbaiki untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan. Selain itu, sekolah dan lembaga pendidikan harus menyediakan berbagai fasilitas dan layanan pendidikan berkualitas untuk mendukung proses belajar-mengajar yang berlangsung di sekolah dan lembaga pendidikan. Fasilitas dan layanan pendidikan berkualitas ini meliputi fasilitas ruang kelas yang layak, perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang modern, dan berbagai fasilitas lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar-mengajar. Selain itu, sekolah dan lembaga pendidikan juga harus menyediakan personel pendidikan yang kompeten dan berpengalaman. Para guru dan tenaga pendidik harus memiliki kompetensi yang baik dalam bidang yang mereka ampu dan memiliki pengalaman mengajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah dan lembaga pendidikan. Kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan juga harus mendukung program pembelajaran berbasis teknologi. Teknologi dapat membantu memfasilitasi proses belajar-mengajar yang berlangsung di sekolah dan lembaga pendidikan. Teknologi juga dapat membantu meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan menyediakan berbagai alat dan sumber belajar yang dapat diakses oleh para siswa. Dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan tingkat perkembangan pendidikan di Nusantara. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
sebutkan dua hal yang mempercepat proses perkembangan pendidikan di nusantara