Setelahitu penyihir baik meminta pangeran untuk menemui putri yang sedang tertidur. Baca juga, Cerita dongeng putri duyung. Saat itu pula bunga, tanaman dan semua yang ada di istana kerajaan tersebut kembali seperti semula. Lalu ia menemui putri dan menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Raja dan permaisuri pun sangat senang melihat anaknya
Dongenganak Dunia kisah Katak dan Permata. Sedangkan putrinya yang kedua mirip sekali dengan sang ayah yang telah meninggal, dia memiliki sifat yang baik hati, senang membantu orang lain, dan sangat sopan. Banyak orang menganggap bahwa putri kedua ini adalah wanita yang tercantik yang pernah orang-orang temui.
CeritaKeong Mas Dongeng Rakyat Indonesia. Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Raja bernama Kertamarta. Ia memimpin sebuah kerajaan yang sangat megah dan indah, nama kerajaan itu adalah kerajaan Daha. Raja Kertamarta memiliki 2 orang putri yang cantik bernama Dewi Galuh dan Candra Kirana. Kehidupan mereka sangatlah berkecukupan dan bahagia.
BukuBacaan Cerita Anak Dongeng Kerajaan Sekolah Putri dan Pangeran by Ruri Irawati Terlaris: Rp97.000: Buku Cerita Anak Seri Dongeng untuk si Kecil Putri Kerajaan: Rp79.000: Data diperbarui pada 21/07/2022
Inginmenjadi Pangeran atau Putri dalam Dongeng? nice_angel251. Terjemahan (3) 20 tempat yang langsung keluar dari dongeng. nice_angel251. The Dark Hedges: Irlandia Utara Karena dongeng sekalipun bisa gelap dan penuh teror. Legenda lokal mengatakan bahwa "the Grey Lady" (hantu, bukan harian the New York Times) menghantui jalanan saat senja.
Ceritapendek,dongeng sebelum tidur, dongeng anak-anak, kisah sang raja dan sang ratu, dongeng hewan. Pages. Menu; Privasi policy; Contact us; Tuesday, 20 August 2019. Kisah Putri Embun. Pada upacara perkawinan, mereka menyambut pangeran dan Putri Embun dwngan tarian-tarian. Orang-orang terkenal mereka undang untuk menghadiri upacara
JAkE7MV. DONGENG PUTRI TIDUR DAN PANGERAN - Pada jaman dahulu kala terdapat sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang terkenal sangat baik, adil, dan bijaksana terhadap rakyatnya. Kehidupan masyarakat dikerajaan itu pun sangat makmur, tapi kemakmuran kerajaan tersebut tidak dirasakan oleh sang raja, dikarenakan sang raja masih belum juga dikaruniahi keturunan. Hingga pada akhirnya setelah menunggu cukup lama, kabar menggembirakan itu pun datang, sang permaisuri telah mengandung. Setelah 9 bulan mengandung sang permaisuri pun melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik, raja pun sangat bahagia ia pun mengadakan pesta atas kelahiran putri pertamanya. Sang raja mengundang kerajaan tetangga serta mengundang juga para penyihir yang baik untuk memberikan mantera baiknya kepada sang putri dengan harapan sang putri akan tumbuh menjadi wanita yang baik hati, cantik, jujur, pandai dan bijaksana. Satu persatu sang penyihir baik itu pun membacakan mantera, hingga pada saat penyihir ketujuh ingin membacakan mantera lalu tiba-tiba pintu istana pun terbuka, ternyata ada seorang penyihir yang terkenal jahat datang masuk sambil berkata, "Hai raja, mengapa kau tidak mengundang ku dipesta mu?? lalu sebelum raja sempat berkata sang penyihir jahat itu pun berkata lagi, "Baiklah kalau begitu, karena kau tidak mengundang ku, maka aku kutuk anak mu. Dia akan mati nanti tertusuk jarum pemintal benang, Ha...haha..hahaha..." Seraya berjalan pergi keluar pintu istana. Mendengar ini Raja, Permaisuri, dan seluruh undangan terkejut terlebih raja dan permaisuri yang sangat bersedih dengan kutukan tersebut. Pada saat itu datanglah penyihir baik yang ketujuh menghadap sang raja sambil berkata, "Jangan khawatir Raja ku, aku bisa meringankan kutukan tersebut. Sang Putri tidak akan mati, ia hanya akan tertidur selama 100 tahun setelah ia tertusuk jarum, dan ia akan terbangun kembali jika ada seorang Pangeran datang kepadanya." Mendengar ini sang raja sedikit agak tenang, lalu ia memerintahkan kepada seluruh anak buahnya dan kepada rakyatnya untuk mengumpulkan semua alat pemintal benang guna untuk dimusnahkan, untuk mencegah putrinya tertusuk jarum dari pengintal benang tersebut. Tujuh belas tahun setelah kutukan itu, sang putri pun tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan baik hati. Dan tibalah bagi Raja dan Permaisuri untuk melakukan perjalanan mengelilingi belahan dunia lainnya. Perjalanan kali ini sang putri tidak serta diajak, sang putri tinggal di istana. Mengisi harinya sang putri berjalan-jalan keluar istana, tibalah ia disatu tempat yang sebelumnya belum pernah dirinya lihat. Ia pun membuka pintu tempat tersebut, dan ternyata didalam kamar tersebut ia melihat seorang nenek yang sedang mengintal benang. Putri pun penasaran dan menghampiri sang nenek yang sedang mengintal benang tersebut. Sang putri pun mencoba mengikuti sang nenek yang sedang memutar alat pemintal tersebut, ketika sedang asik memutar alat pengintal, tiba-tiba jari sang putri tertusuk jarum alat pemintal dirinya pun teriak kesakitan dan langsung jatuh tersungkur dilantai. Ternyata sang nenek tersebut adalah Penyihir jahat yang menyamar menjadi nenek-nenek pemintal benang, lalu berkatalah penyihir jahat tersebut, "Hahahahahah tamatlah riwayatmu wahai putri raja!!" Mendengar berita ini sang raja pun membatalkan sisa perjalanannya dan bergegas kembali keistana. Tapi sayang sesampainya di istana sang raja telah menemukan putrinya dalam keadaan tak sadarkan diri, "Anak ku yang malang, maafkan aku ayah mu yang tidak bisa menjaga mu dari penyihir jahat" ratap sang Raja. Lalu datanglah penyihir yang baik berkata kepada sang raja, "Wahai raja ku, tenang saja. Putri mu hanya akan tertidur seratus tahun, tapi ia tidak akan tertidur sendiri aku akan menidurkannya bersama kau raja dan permaisuri." Setelah menyihir, lalu penyihir itu menutup istana dengan semak berduri agar tidak ada yang bisa masuk kedalam istana. Seratus tahun telah berlalu, datanglah seorang Pangeran dari negeri seberang yang sedang lewat pada saat akan berburu dan kebetulan melihat ada istana yang tertutup semak berduri. Dan menurut cerita istana itu telah dihuni oleh seekor naga yang menjaga seorang putri cantik yang dikutukoleh penyihir jahat, tapi sang Pangeran tidak percaya begitu saja, dirinya pun memasuki istana itu. Sesampainya di pintu istana pangeran mulai memotong semak-semak yang menghalanginya masuk. Dengan pedangnya sang Pangeran berhasil masuk kedalam istana. Setelah mencapai menara sang Pangeran bertemu dengan penyihir Jahat yang tahu bahwa ada seorang pengeran yang akan mencoba membebaskan kutukan darinya. Penyihir jahat itu pun berkata, "Hai pangeran, akhirnya datang juga kau?! Masuklah jika kau ingin terkena kutukan ku juga dan coba kau kalahkan ku!!." Dan penyihir itupun merubah dirinya menjadi seekor naga besar yang menakutkan. Terjadilah pertempuran antara Naga dan Sang Pangeran, setelah cukup lama bertempur akhirnya sang naga pun kalah oleh Pangeran. Setelah naga itu mati dan lenyap bagai debu tertiup angin maka kutukan itu pun berangsur-angsur berakhir, bunga-bunga diistana itu mulai berkembang, burung-burung mulai berkicau lagi. Lalu munculah penyihir yang baik dan berkata kepada sang Pangeran, "Pangeran. Engkau telah berhasil menghapus kutukan atas istana ini, sekarang pergilah engkau ke tempat sang putri yang sedang tertidur panjang," Pangeran pun bergegas menuju tempat sang Putri tidur, lalu ia membisikan ketelinga sang putri, "Putri, bukalah mata mu," sambil membelai kepala sang putri. Tiba-tiba sang putri pun terbangun dari tidurnya, dan sang pangeran menceritakan semua apa yang terjadi. Raja dan Permaisuri pun ikut terbangun. Setelah kejadian itu Sang pengeran memberanikan diri melamar sang Putri Raja, raja pun menyetujui, dan akhirnya Sang Putri Tidur dan Pangeran pun menikah, mereka hidup dengan bahagia, begitu pun denga Raja dan Permaisuri. Sekian dan Terima Kasih !!! Baca juga dongeng anak sebelum tidur lainnya, disini.
Putri Tujuh adalah dongeng atau cerita rakyat mengenai asal mula Kota Dumai di provinsi Riau. Pada zaman dahulu kala, di daerah Dumai berdiri sebuah kerajaan bernama Seri Bunga Tanjung. Kerajaan ini diperintah oleh seorang Ratu yang bernama Cik Sima. Ratu ini memiliki tujuh orang putri yang elok nan rupawan, yang dikenal dengan Putri Tujuh. Dari ketujuh putri tersebut,putri bungsulah yang paling cantik, nama nya Mayang Sari. Putri Mayang Sari memiliki keindahan tubuh yang sangat mempesona, kulitnya lembut bagai sutra, wajahnya elok berseri bagaikan bulan purnama, bibirnya merah bagai delima, alisnya bagai semut beriring, rambutnya yang panjang dan ikal terurai bagai mayang. Karena itu, sang Putri juga dikenal dengan sebutan Mayang Mengurai . Pada suatu hari, ketujuh putri itu sedang mandi di lubuk Sarang Umai. Karena asyik berendam dan bersendau gurau, ketujuh putri itu tidak menyadari ada beberapa pasang matayang sedang mengamati mereka, yang ternyata adalah Pangeran Empang Kuala dan para pengawalnya yang kebetulan lewat di daerah itu. Mereka mengamati ketujuh putri tersebut dari balik semak-semak. Secara diam-diam, sang Pangeran terpesona melihat kecantikan salah satu putri yang tak lain adalah Putri Mayang Sari. Tanpa disadari, Pangeran Empang Kuala bergumam lirih, “Gadis cantik di lubuk Umai....cantik di Umai. Ya, ya.....dumai...dumai....”Kata-kata itu terus terucap dalam hati Pangeran Empang Kuala. Rupanya, sang Pangeran jatuh cinta kepada sang Putri. Karena itu, sang Pangeran berniat untuk meminangnya. Beberapa hari kemudian, sang Pangeran mengirim utusan untuk meminang putri itu yang diketahuinya bernama Mayang Mengurai. Utusan tersebut mengantarkan tepak sirih sebagai pinangan adat kebesaran raja kepada Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Pinangan itu pun disambut oleh Ratu Cik Sima dengan kemuliaan adat yang berlaku di Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Sebagai balasan pinangan Pangeran Empang Kuala, Ratu Cik Sima pun menjunjung tinggi adat kerajaan yaitu mengisi pinang dan gambir pada combol paling besar di antara tujuh buah combol yang ada di dalam tepak itu. Enam buah combol lainnya sengaja tak diisinya, sehingga tetap kosong. Adat ini melambangkan bahwa putri tertualah yang berhak menerima pinangan terlebih dahulu. Mengetahui pinangan Pangerannya ditolak, utusan tersebut kembali menghadap kepada sang Pangeran. “Ampun Baginda Raja! Hamba tak ada maksud mengecewakan Tuan. Keluarga Kerajaan Seri Bunga Tanjung belum bersedia menerima pinangan Tuan untuk memperistrikan Putri Mayang Mengurai.” Mendengar laporan itu,sang Raja pun naik pitam karena rasa malu yang amat sangat. Sang Pangerantak lagi peduli dengan adat yang berlaku di negeri Seri Bunga Tanjung. Amarah yang menguasai hatinya tak bisa dikendalikan lagi. Sang Pangeran pun segera memerintahkan para panglima dan prajuritnya untuk menyerang Kerajaan Seri Bunga Tanjung. Pertempuran antara kedua kerajaan di pinggiran Selat Malaka itu tak dapat dielakkan lagi. Di tengah berkecamuknya perang tersebut, Ratu Cik Sima segera melarikan ketujuh putrinya ke dalam hutan dan menyembunyikan mereka di dalam sebuah lubang yang beratapkan tanah dan terlindung oleh pepohonan. Tak lupa pula sang Ratu membekali ketujuh putrinya makanan yang cukup untuk tiga bulan. Setelah itu, sang Ratu kembali ke kerajaan untuk mengadakan perlawanan terhadap pasukan Pangeran Empang Kuala. Sudah 3 bulan berlalu, namun pertempuran antara kedua kerajaan itu tak kunjung usai. Setelah memasuki bulan keempat, pasukan Ratu Cik Sima semakin terdesak dan tak berdaya. Akhirnya, Negeri Seri Bunga Tanjung dihancurkan, rakyatnya banyak yang tewas. Melihat negerinya hancur dan tak berdaya, Ratu Cik Sima segera meminta bantuan jin yang sedang bertapa di bukit Hulu Sungai Umai. Pada suatu senja, pasukan Pangeran Empang Kuala sedang beristirahat di hilir Umai. Mereka berlindung di bawah pohon-pohon bakau. Namun, menjelang malam terjadi peristiwa yang sangat mengerikan. Secara tiba-tiba mereka tertimpa beribu-ribu buah bakau yang jatuh dan menusuk ke badan para pasukan Pangeran Empang Kuala. Tak sampai separuh malam, pasukan Pangeran Empang Kaula dapat dilumpuhkan. Pada saat pasukan Kerajaan Empang Kuala tak berdaya, datanglah utusan Ratu Cik Sima menghadap Pangeran Empang Kuala. Melihat kedatangan utusan tersebut, sang Pangeran yang masih terduduk lemas menahan sakit langsung bertanya, “Hai orang Seri Bunga Tanjung, apa maksud kedatanganmu ini?”. Sang Utusan menjawab, “Hamba datang untuk menyampaikan pesan Ratu Cik Sima agar Pangeran berkenan menghentikan peperangan ini. Perbuatan kita ini telah merusakkan bumi sakti rantau bertuah dan menodai pesisir Seri Bunga Tanjung. Siapa yang datang dengan niat buruk, malapetaka akan menimpa, sebaliknya siapa yang datang dengan niat baik ke negeri Seri Bunga Tanjung, akan sejahteralah hidupnya”. kata utusan Ratu Cik Sima menjelaskan. Mendengar penjelasan utusan Ratu Cik Sima itu, sadarlah Pangeran Empang Kuala, bahwa dirinyalah yang memulai peperangan tersebut. Pangeran langsung memerintahkan pasukannya agar segera pulang ke Negeri Empang Kuala. Keesokan harinya, Ratu Cik Sima bergegas mendatangi tempat persembunyian ketujuh putrinya di dalam hutan. Alangkah terkejutnya Ratu Cik Sima, karena ketujuh putrinya sudah dalam keadaan tak bernyawa. Mereka mati karena haus dan Ratu Cik Sima lupa, kalau bekal yang disediakan hanya cukup untuk tiga bulan, Sedangkan perang antara Ratu Cik Sima dengan Pangeran Empang Kuala berlangsung sampai empat bulan. Akhirnya, karena tak kuat menahan kesedihan atas kematian ketujuh putrinya, maka Ratu Cik Sima pun jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Sampai kini, pengorbanan Putri Tujuh itu tetap dikenang dalam sebuah lirik yang diberi judul Tujuh putri yang berbunyi “ Umbut mari mayang diumbut. Mari diumbut di rumpun buluh. Jemput mari dayang dijemput. Mari dijemput turun bertujuh. Ketujuhnya berkain serong. Ketujuhnya bersubang gading. Ketujuhnya bersanggul sendeng. Ketujuhnya memakai pending. ” Sejak peristiwa itu, masyarakat Dumai meyakini bahwa nama kota Dumai diambil dari kata “dumai” yang selalu diucapkan Pangeran Empang Kuala ketika melihat kecantikan Putri Mayang Sari atau Mayang Mengurai. Di Dumai juga bisa dijumpai situs bersejarah berupa pesanggarahan Putri Tujuh yang terletak di dalam komplek kilang minyak PT Pertamina Dumai. Selain itu, ada beberapa nama tempat di kota Dumai yang di abadikan untuk mengenang peristiwa itu, di antaranya kilang minyak milik Pertamina Dumai diberi nama Putri Tujuh, bukit hulu Sungai Umai tempat pertapaan Jin diberi nama Bukit Jin. Kemudian lirik Tujuh Putri sampai sekarang dijadikan nyanyian pengiring Tari Pulai dan Asyik Mayang bagi para tabib saat mengobati orang sakit.
Dongeng Anak Sebelum Tidur Putri Tidur Aurora dan Pangeran - Inilah dongeng pendek populer yang cocok dibacakan untuk anak sebelum tidur berjudul Putri Tidur Aurora dan Pangeran. Pada suatu hari di sebuah kerajaan hiduplah Raja dan ratu yang sedang berbahagia. Mereka bahagia karena kelahiran putri mereka yang sangat lucu dan cantik. Raja pun mengundang semua rakyatnya untuk berpesta. Raja juga mengundang tujuh peri untuk memberikan mantra kebaikan kepada sang putri. “Terima kasih, kalian telah memenuhi undanganku.” seru raja yang terlihat amat bahagia. “Bayi ini aku beri nama Putri Aurora,” lanjut raja sambil menggendong putrinya itu. Semua rakyat sangat gembira menyambut kelahiran Putri Aurora. Rakyat pun mendoakan kebaikan untuk Putri Aurora, begitu pula dengan para peri yang diundang ke istana. “Kau akan menjadi seorang putri yang cantik dan baik hati,” ucap peri pertama. “Kau akan menjadi seorang putri yang selalu dicintai oleh siapa pun yang melihatmu,” ucap peri kedua. Begitu seterusnya, peri-peri lain memberikan hadiah mantra kebaikan untuk Putri Aurora. Saat peri ketujuh hendak mengucapkan mantra, tiba-tiba datang seorang peri yang terlihat marah.
Kali ini kakak kembali memposting salah satu princess Disney yaitu Putri Moana. Semoga posting dongeng cerita pendek putri Moana ini dapat kalian sukai. Di blog ini sudah banyak sekali dongeng Putri Disney yang telah kami posting. Adik-adik dapat menggunakan menu pencarian jika ingin menemukannya. Dongeng Cerita Pendek Putri Moana Koleksi Princess Disney Ini adalah cerita pendek tentang Putri Moana. Dahulu kala, hiduplah seorang gadis kecil yang cantik bernama Moana yang tinggal di Pulau Motunui. Bahkan ketika dia masih kecil, dia sangat menyukai laut. Dia juga suka mendengarkan cerita dari Nenek Tala. Cerita yang paling disukai Moana adalah tentang manusia setengah Dewa bernama Maui yang telah mencuri jantung pulau induk Te Fiti. Menurut Nenek Tala, Maui merusak keseimbangan alam dengan mencuri jantung pulau induk. Ayah Moana, Kepala suku Tui, percaya laut itu berbahaya. Penduduk pulau dilarang berlayar melewati terumbu karang! Tetapi Moana kecil merasakan hubungan yang kuat dengan lautan beserta semua makhluk yang berada di dalamnya. Dia selalu ingin membantu makhluk laut. Dan ternyata laut memperhatikan sehingga memberi Moana hadiah khusus. Ketika Kepala Tui membawa Moana, dia menjatuhkan hadiah itu. Untungnya, ada orang lain yang mengambilnya. Itu adalah nenek Tala! Dia percaya bahwa anugerah laut adalah jantung Te Fiti. Saat Moana tumbuh, dia bekerja keras untuk membantu memimpin rakyatnya dan mengikuti aturan ayahnya. Tetapi ketika Moana berusia enam belas tahun, Nenek Tala membawanya ke sebuah tempat. “Saatnya mengetahui takdir dirimu,” kata Nenek Tala. Dia membawa Moana ke gua tersembunyi yang penuh dengan kano kuno. Saat Moana mulai bermain drum, BAM! BAM! BAM! dia bisa merasakan roh leluhurnya. Mereka adalah pencari jalan-penjelajah di lautan. Nenek Tala berharap agar Moana melakukan perjalanan melintasi lautan, menemukan Maui, dan memulihkan hati Te Fiti. Jadi, dengan hati yang aman di dalam kalungnya, Moana berlayar. Namun berlayar di lautan terbuka bukanlah hal yang mudah bagi Moana – terutama saat badai melanda! Moana dan kapalnya terdampar di pulau yang jauh ketika dia bertemu Maui si setengah dewa! Dia tidak seperti yang diharapkan Moana. Maui mencuri perahu Moana. Tetapi ketika dia mencoba untuk berlayar, lautan memastikan Moana pergi bersamanya. Laut ingin mereka bekerja sama. Maui berjanji akan membantunya mengembalikan hati Te Fiti hanya jika Moana membantunya menemukan pancing ajaibnya. Tapi pertama-tama, mereka harus melewati Kakamora, pasukan bandit liar berpakaian kelapa. Kemudian, mereka harus terjun ke Lalotai, alam monster. Berpikir cepat, Moana menipu Tamatoa, monster kepiting dan dia dan Maui mengambil kail yang hilang. Sepanjang jalan, Maui mengajari Moana cara menemukan arah menggunakan matahari, bintang, bulan, dan arus laut untuk bernavigasi. Dan ketika perjalanan menjadi terlalu sulit, roh Nenek Tala kembali. “Ketahuilah siapa dirimu yang ditakdirkan,” roh Nenek berkata pada Moana. Ketika Moana dan Maui akhirnya mencapai Te Fiti, ibu pulau itu telah pergi. Sebaliknya, ada monster lava bernama, Te Ka. Maui dan Moana mencoba segalanya, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan Te Ka. Kemudian Moana punya ide. Memanggil semua keberaniannya, Moana memberikan hati kepada Te Ka dan Te Ka teringat akan siapa dia seharusnya… Dia adalah Te Fiti! Dengan jantungnya yang dipulihkan, Te Fiti bersemi kembali. Dunia kembali seimbang. Moana dan Maui mengucapkan selamat tinggal. Perjalanan mereka bersama pun selesai. Maui berubah menjadi elang dan terbang menjauh. Sudah waktunya Moana kembali ke bangsanya. Gadis muda dari Pulau Motunui sekarang tahu persis siapa dia sebenarnya. Dia adalah seorang putri, pemimpin, dan pencari jalan. Dia adalah Moana. Baca juga dongeng cerita Putri Disney lainnya pada posting kami berikut ini Cerita Dongeng Anak Pendek Putri Merida Bahasa Inggris & TerjemahanCerita Dongeng Putri Tidur dan 3 Peri Kisah Disney Princess AuroraCerita Dongeng Singkat Terbaik dari Disney Artikel dan VideoDongeng Putri Disney Pocahontas Cerita Princess Inggris n TerjemahDongeng Pangeran Kodok dan Putri Tiana Cerita The Frog Prince DisneyDongeng Beauty and the Beast Indonesia Cerita Princess Disney BelleDongeng Cerita Rakyat Putri Duyung dan Lumba-lumbaCerita Dongeng Putri Tidur Dan Pangeran Adolf Jerman5 Cerita Pendek Putri Agar Anak Tidur dengan Cara Menyenangkan Sumber
Cerita dongeng biasanya berkaitan dengan magis atau kutukan. Misalnya saja dongeng Pangeran Ikan. Dongeng tersebut cukup menarik tuk kamu simak. Kisah lengkapnya ada di artikel ini. Yuk, baca langsung!Kamu sedang mencari dongeng anak-anak yang kisahnya seru dan mengandung pesan moral? Nah, dongeng Pangeran Ikan bisa kamu jadikan sebagai salah satu pilihan, loh. Kamu udah pernah baca kisahnya?Secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seorang pangeran tampan dan baik hati yang dikutuk menjadi seekor ikan. Lalu, ia pun dipelihara oleh seorang ratu yang tak mempunyai bagaimana bisa sang pangeran mendapatkan kutukan? Akankah ia kembali menjadi pangeran tampan? Kalau penasaran, tak perlu ke mana-mana lagi, mending langsung saja simak ulasannya di artikel ini! Alkisah, pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan di negeri nan jauh. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang Raja dan Ratu. Mereka memiliki dua anak laki-laki. Meski kakak adik, wajah mereka sangatlah berbeda. Si sulung bertubuh pendek dan wajahnya sangatlah buruk rupa. Ia hanya memiliki satu mata yang berada di tengah dahinya. Sedangkan sang adik sangat tinggi dan tampan serta bersikap layaknya pangeran. Karena perbedaan tersebut, sang Raja dan Ratu jadi pilih kasih. Mereka hanya menunjukkan kasih dan sayang kepada si Bungsu. Saat ada pertemuan di kerajaan, sang Raja meminta si Sulung untuk bersembunyi. Ia malu punya anak bermata satu. Pada suatu hari, Raja berkata pada si Bungsu bahwa dirinyalah yang kelak meneruskan tahta sang ayah. “Anakku, kelak kau yang akan menggantikanku menjadi Raja,” ucapnya. Akan tetapi, Bungsu sempat menolak. Ia tak ingin melukai perasaan kakaknya. Sebab, seharusnya yang meneruskan jabatan Raja adalah anak pertaama. “Tapi, Ayah. Kenapa tidak kakak saja yang ayah pinta untuk menjadi Raja?” ujar si Bungsu. “Nak, negeri ini tak akan menuruti perkataan seseorang yang hanya memiliki satu mata. Mereka justru akan meledek kakakmu,” ujar sang Raja. Mendengar penjelasan sang ayah, Bungsu pun mengangguk. Di sisi lain, rupanya si Sulung mendengar percakapan adik dan ayahnya. Ia merasa sakit hati dan marah dengan perkataan sang ayah. “Kerajaan ini harus jadi milikku! Aku yang berhak mendapatkannya!” geram si Sulung. Baca juga Dongeng Beauty and the Beast Si Cantik dan Si Buruk Rupa Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat Sulung Mengatur Rencana Usai mendengar ucapan sang ayah dan adiknya, Sulung menemui istrinya yang juga penyihir itu. Tentu saja sang istri tak terima bila tahta raja tidak diteruskan oleh suaminya. Mereka pun membuat rencana besar. Sang istri mengundang Raja, Ratu, dan adik iparnya makan malam bersama. Saat mereka sedang asyik makan, sang Istri berbisik pada suaminya, “Selesai makan, ajaklah adikmu duduk di kursi yang menghadap sungai. Lalu, aku akan menyihirnya menjadi ikan dan buanglah ia ke dalam sungai. Dengan begitu, kamu bisa menjadi penerus kerajaan.” Si Sulung jelas setuju dengan ide istrinya itu. Tak lama kemudian, makan malam pun selesai. Sulung mengajak adiknya untuk duduk di kursi yang menghadap sungai. Lalu, istri si Sulung menaburkan serbuk ajaib di kepala Bungsu. Seketika si Bungsu berubah menjadi seekor ikan kecil. Si Sulung lalu menghanyutkannya ke dalam sungai sambil tertawa jahat. “Aku akan menjadi penguasa negeri ini,” teriaknya. Bungsu terus-terusan menangis. Ia tak menyangka bila kakaknya tega menyihir dirinya menjadi seekor ikan. Bungsu pun berenang jauh meninggalkan sungai di istana. Ia tak ingin lagi berjumpa dengan kakaknya. Pada suatu pagi, ia tertangkap oleh jala seorang nelayan. Nelayan tersebut menjual ikan-ikan yang ia tangkap ke istana. Bungsu hanya bisa pasrah. “Apakah aku akan berakhir menjadi santapan manusia?” ucapnya sambil menangis. Seorang koki di dapur istana tak tega untuk membunuh ikan kecil yang sebenarnya si Bungsu itu. “Ikan ini terlalu kecil untuk dimakan. Lagipula, ia tampak sangat indah. Aku akan memberikannya pada Ratu Gianna sebagai hadiah,” ujar koki istana itu. Rupanya, ratu di istana tersebut tak memiliki anak. Sudah lama sang Ratu Gianna mendambakan seorang anak, tapi Tuhan belum memberikannya. Dipelihara oleh Sang Ratu Koki itu pun menempatkan si Bungsu pada akuarium kecil dan memberikan pada sang Ratu Gianna. Respon sang Ratu sangatlah positif. Ia senang mendapatkan teman baru, meskipun itu hanyalah seekor ikan kecil. “Terimakasih telah memberiku ikan yang lucu ini. Aku akan merawat dan menjaganya seperti anakku sendiri,” ujar sang Ratu pada koki kerajaan. “Hai, Ikan kecil. Aku akan memberimu nama Nino. Kau akan kuanggap seperti anakku sendiri. Karena itu, kau adalah Pangeran Nino,” ucap sang Ratu Gianna. “Terima kasih, Ratu telah menganngapku seperti anakmu,” jawab Bungsu yang rupanya bisa bicara itu. Betapa terkejut sang Ratu mendengar ikan kecil itu menjawab perkataannya. “Rupanya, kau bisa bicara ikan kecil?” tanyanya. Lalu, Pangeran Nino menjawab bahwa dirinya adalah ikan ajaib. Ia ingin melupakan jati dirinya yang sesungguhnya. “Lebih baik aku ikhlaskan saja kondisi ini. Tak ada salahnya menjadi ikan,” ucapnya dalam hati. Setiap hari, Ratu Gianna dan Pangeran Nino mengobrol dengan asyik. Namun, tubuh sang Pangeran terlalu cepat tumbuh. Belum ada seminggu, akuariumnnya sudah tak muat. Ratu pun meletakkannya pada sebuah kolam besar yang airnya sangat jernih. Terus Tumbuh dan Semakin Besar Namun, beberapa hari kemudian, Nino tak bisa berenang di kolamnya. Badannya terus membesar dan memanjang hingga kolam pun tak muat lagi. Lalu, Ratu membuat kolam yang sangat besar di dalam istana. Untuk memindahkan Nino dari kolam kecil ke kolam besar, Ratu Gianna mengadakan pesta yang meriah. Ia ingin memperkenalkan Pangeran Nino pada warga di negeri yang ia pimpin. “Apakah kau senang dengan kolam barumu, Nino?” tanya sang Ratu. “Tentu saja aku senang. Airnya sangatlah segar,” ujar Nino. Setelah sebulan lamanya terus bertumbuh, tiba-tiba saja tubuh Nino tak bertambah besar lagi. Ikan yang awalnya mungil itu akhirnya menjadi makhluk yang sangat besar. Ukurannya sama dengan pria dewasa. Untuk ukuran ikan, tentu saja ia terlihat sangat mengerikan. Lalu, muncullah rumor di kalangan masyarakat. Mereka beranggapan Ratu Gianna memelihara seekor monster yang suka menyantap daging manusia. Karena rumor tersebut, banyak orang yang diam-diam melempari Pangeran Nino batu. Tak ingin terluka, Pangeran Nino pun sering bersembunyi di sudut kolam. Ia tak berani berenang-renang di tengah kolam. Ratu sedih mendapati pangeran selalu bersembunyi di sudut kolam. Lalu, ia berencana mencarikan istri untuk Pangeran Nino. “Nino, bagaimana kalau aku mencarikanmu seorang gadis muda untuk menjadi istrimu?” tanyanya. “Tidak perlu, Ratu. Tak akan ada manusia yang mau menikah denganku,” jawabnya. “Tapi, kau butuh teman hidup. Aku sudah semakin tua. Bagaimana kalau aku meninggal? Kamu akan sendirian,” jelas Ratu Gianna. “Kau tak akan menemukan orang yang mau menikah denganku, Ratu. Percuma saja mencari,” jawab Nino putus asa. “Aku akan berusaha dan mencoba berbagai cara,” ucap Ratu yakin. Ratu Gianna Mengadakan Sayembara Pada suatu hari, Ratu Gianna mengutus para pengawal untuk mencari gadis yang mau menikah dengan Pangeran Nino. Namun, tak ada satu pun gadis yang menerima tawaran menjadi menantu sang Ratu. Mereka percaya bila ikan itu adalah monster mengerikan yang memakan manusia. Meski telah mendapatkan banyak penolakan, Ratu Gianna tak menyerah begitu saja. Ia lalu membuka sayembara, “Barang siapa yang mau menikah dengan Pangeran Nino dan menjadi menantuku, maka ia dan keluarganya akan mendapatkan hadiah berlimpah berupa uang dan emas.” Sayembara itu terdengar hingga ke seluruh penjuru negeri. Di sebuah negeri yang berada di utara, tinggallah seorang janda tua yang sangat keji. Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Karin yang ia perlakukan semena-mena. Ketika mendengar sayembara tersebut, Janda tua itu pun merasa gembira. “Dengan menyerahkan anakku pada Ratu, maka aku akan menjadi orang yang kaya raya,” ucapnya dalam hati. Lalu, si Janda menemui pengawal istana. “Tuan, aku rela bila anakku menikah dengan seekor ikan. Aku yakin anakku juga akan menyetujuinya. Karena itu, jemputlah anakku di sungai. Ia sedang mencuci baju. Bawalah ia ke istana. Lalu, berikan aku hadiah sesuai yang Ratu janjikan,” ucap Janda. Para utusan istana itu langsung menuju sungai. Mereka hendak membawa Karin ke istana. Namun, Karin menolak. “Aku tak ingin menjadi istri seorang ikan,” teriak Karin. “Kami membawamu ke istana atas izin ibumu. Bahkan, ia yang meminta kami untuk membawamu ke istana,” ucap para pengawal. “Benarkah ibuku yang memintaku menjadi menantu Ratu?” tanya Karin. “Untuk apa kami berbohong. Mungkin saja ibumu mengincar hadiah yang akan Ratu berikan. Artinya, kau telah dijual kepada kami. Hahaha,” ujar para pengawal sambil tertawa. Menemui Sahabat Karin sangat sedih dan kecewa karena sang ibu tega menjual dirinya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya ia memutuskan tuk mau dibawa ke istana. “Baiklah, aku mau ke istana. Tapi, izinkan aku untuk berpamitan dengan sahabatku dulu,” ucap Karin. Ia lalu berjalan ke sebuah gua dekat sungai. Rupanya, sahabatnya adalah seekor ular berkepala tujuh. “Ular, aku kemari untuk berpamitan. Ibuku memaksaku menikah dengan seekor ikan besar. Aku dengar, ikan itu seperti monster yang akan memakan manusia,” ucapnya sambil menangis. “Sahabatku, Karin. Tak usah menangis. Ikan itu sebenarnya bukanlah monster. Ia sebenarnya adalah seorang pangeran taman yang terkena sihir jahat. Mau tahu cara menghilangkan sihir yang menimpa ikan itu?” ucap Ular itu menenangkan Karin. “Benarkah ia bukan monster? Lantas, bagaimana cara menghilangkan sihirnya?” tanya Karin. “Aku akan memberimu tiga buah batu kerikil. Sebelum menikah dengannya, duduklah di tepi kolam. Saat ia muncul di permukaan, lemparkan satu buah batu kerikil ke dalam mulutnya. Maka ia akan tenggelam. Begitu seterusnya sampai batu ketiga. Tapi, jangan sampai kamu ketiduran, ya,” jelas Ular itu. Dengan perasaan sedikit tenang, Karin menerima tiga butir kerikil itu. Ia lalu membawa kerikil itu ke dalam sakunya. Kemudian, para pengawal membawa Karin ke istana. Sesamapainya di istana, Ratu Gianna menyambut Karin dengan suka cita. Ia memberi Karin pakaian dan perhiasan yang indah. Lalu, ia membawanya ke tepi kolam. “Karin, di kolam ini calon suamimu tinggal. Aku menganggapnya seperti anakku sendiri. Sebelum aku menikahkan kalian, kuharap kalian bisa saling berkenalan dulu,” ujar Ratu Gianna. Keajaiban Pun Terjadi Dengan perasaan sedikit cemas, Karin duduk di tepi kolam. Lalu, muncullah Pangeran Nino yang tubuhnya besar dan membuat Karin takut. Saat Nino hendak bicara, Karin langsung melemparkan batu kerikil kedalam mulutnya. Hal itu membuat Nino Tenggelam. Beberapa menit kemudian, Nino muncul lagi ke permukaan. Dengan cepat, Karin melemparkan batu kerikil ke dalam mulut ikan itu. Nino kembali tenggelam. Sekarang, Karin hanya punya satu kerikil. “Bagaimana kalau kerikil ini habis? Apa yang harus aku lakukan? Kata Ular ikan ini adalah pangeran tampan, tapi kenapa ia tak kunjung berubah?” ucap Karin dalam hati. Ia sangat cemas. Tak lama kemudian, Pangeran Nino kembali ke permukaan. Dengan sekuat tenaga, Karin melemparkan batu ke Nino. Namun, kali ini Karin tak tetap sasaran. Batu itu tak masuk ke mulut ikan, tapi mengenai siripnya. Tiba-tiba, ikan besar itu berubah menjadi pangeran yang amat tampan. “Terimakasih telah memusnahkan sihir yang mengubahku menjadi seekor ikan,” ujar Pangeran Nino. Karin tercengang dengan ketampanan sang pangeran. Ikan yang tadinya menyeramkan, berubah menjadi pria berwajah tampan. Lalu, mereka pun menghabiskan malam di bawah sinar bulan. Nino menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya. Keesokan harinya, Ratu Gianna terkejut mendapati ikan yang ia rawat berubah menjadi pangeran tampan. Ia pun segera menikahkan Nino dan Karin. Pangeran Nino lali menjadi Raja menggantikan Ratu Gianna. Mereka pun hidup bahagia. Sementara itu, kakak Nino alias si Sulung rupanya mengalami kehancuran. Sang Ayah terpaksa mengangkatnya sebagai Raja. Namun, Sulung tak memimpin dengan benar. Ia kerap bertindak semena-mena. Oleh sebab itu, para warga melakukan pemberontakkan. Mereka ingin Sulung lengser dari jabatannya. Lalu, terkuaklah fakta bahwa istri si Sulung telah menyihir si Bungsu menjadi seekor ikan. Diasingkanlah Sulung dan istrinya ke hutan belantara yang sangat terpencil. Baca juga Cerita Rakyat Karang Nini dan Bale Kambang dari Jawa Barat Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Kesetiaan Seorang Istri Unsur Intrinsik Cerita Pangeran Ikan seru banget, kan? Untuk menambah wawasanmu, yuk, baca dulu unsur intrinsik dari dongeng tentang pangeran dan putri ini! Dari tema hingga pesan moral, berikut ulasannya; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng ini adalah tentang seorang pangeran yang disihir menjadi ikan oleh kakaknya sendiri. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena iri hati dan kecemburuan. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Youtube – Indonesian Fairy Tales Ada beberapa tokoh utama dari cerita dongeng Pangeran Ikan. Tokoh protagonisnya tentu saja adalah si Bungsu yang kemudian berubah menjadi Pangeran Nino, Karin, dan Ratu Gianna. Sementara tokoh antagonisnya adalah Raja, si Sulung dan istrinya, serta Janda tua. Si Bungsu alias Pangeran Nino digambarkan sebagai pemuda yang tampan dan bijak. Karenanya, Raja memilihnya untuk menggantikan tahtanya di kemudian hari. Ratu Gianna adalah seorang wanita baik yang kesepian karena tak memiliki suami dan anak. Ia lalu merawat dan membesarkan Pangeran Nino dengan sepenuh hati. Lantas, kenapa Raja termasuk dalam tokoh antagonis? Sebab, ia memberikan kasih sayang yang berbeda pada kedua anak laki-lakinya. Hanya karena si Sulung punya kekurangan, bukan berarti ia layak mendapatkan perlakuan yang tak pantas. Seandainya Raja memperlakukan Sulung dengan penuh kasih sayang, Sulung mungkin menerima bila adiknya yang terpilih menjadi penerus tahta. Karena diperlakukan tak adil, maka Sulung tumbuh menjadi sosok yang bersikap iri hati dan penuh kebencian. 3. Latar Cerita dongeng Pangeran Ikan menggunakan beberapa latar tempat. Di antaranya adalah istana yang tak disebutkan lokasinya, sungai, kerajaan milik Ratu Gianna, kolam ikan, dan gua. 4. Alur Cerita Dongeng Pangeran Ikan Alur cerita dongeng yang berakhir romantis ini adalah maju atau progresif. Cerita bermula dari si Sulung yang mendengar percakapan antara ayah dan adiknya. Ia merasa diperlakukan tidak adil karena si Bungsu yang dipilih menjadi penerus tahta raja. Diprakarsai oleh hal tersebut, istri si Sulung yang merupakan seorang penyihir pun mengubah Bungsu menjadi seekor ikan. Bungsu yang berenang jauh meninggalkan istana pun ditemukan oleh seorang nelayan. Ia lalu dipelihara oleh Ratu Gianna yang tak punya anak. Ratu memberinya nama Pangeran Nino. Ia menganggap Nino seperti anak sendiri. Sayangnya, tubuh Pangeran Nino tumbuh dengan sangat cepat. Ia berhenti tumbuh saat tubuhnya sudah seukuran pria dewasa. Tentu saja ukuran tersebut sangatlah besar untuk seekor ikan. Orang-orang lalu menyebarkan rumor bahwa Pangeran Nino sebenarnya adalah monster yang menyeramkan. 5. Pesan Moral Pesan moral apa saja, nih, yang bisa kamu petik dari cerita dongeng Pangeran Ikan ini? Dongeng sebelum tidur yang cukup panjang ini mengandung beberapa amanat. Pertama, orang tua tak seharusnya memberikan kasih sayang yang berbeda kepada anak. Setiap anak berhak mendapatkan sikap dan perlakuan yang sama dari orang tuanya. Hanya karena punya kekurangan, tak seharusnya anak diasingkan dan mendapatkan perlakuan yang tak layak. Amanat berikutnya, janganlah kamu berbuat jahat karena merasa iri hati. Setiap orang mungkin pernah merasa iri pada pencapaian seseorang, tapi, jangan sampai hal itu membuatmu berbuat jahat. Ketiga, orang yang tulus akan mendapatkan kebahagiaan. Seperti halnya Ratu Gianna yang tulus merawat ikan kecil. Lalu, ikan itu membawa berkat dan kebahagiaan dalam hidupnya. Pesan terakhir adalah jadilah orang yang mudah memaafkan dan tak pendendam. Itulah sikap dari Pangeran Nino. Meski sempat sedih karena berubah menjadi ikan, pada akhirnya ia menerima nasibnya dan tak dendam pada sang kakak. Tak hanya unsur instrinsik, cerita dongeng Pangeran Ikan ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Legenda Minang Cindua Mato Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Pemuda Pemberani Dalam Membela Kebenaran Fakta Menarik Meski ceritanya cukup panjang, dongeng Pangeran Ikan ini tak punya banyak fakta menarik yang bisa kami paparkan. Hanya ada satu fakta menariknya yang telah kami paparkan berikut; 1. Ada Versi Lain Dongeng memang pada umumnya punya beragam versi, begitu pun dengan Pangeran Ikan. Ada beragam versi cerita yang tersebar di dunia maya. Secara garis besar, kisahnya tetap sama, yakni tentang pangeran yang disihir menjadi ikan. Namun, beberapa versi menampilkan detail kisah yang berbeda. Ada satu versi yang mengisahkan tentang seorang Ratu dan Raja di negeri Arab yang tak kunjung mendapatkan anak. Mereka gemar memakan ikan. Suatu hari, koki kerajaan menemukan ikan kecil yang tampak manis. Ia pun memelihara ikan itu. Ratu jatuh hati pada ikan yang dipelihara sang koki. Lalu, koki menyerahkan ikan itu pada sang Ratu. Lambat laun, ikan tumbuh semakin besar. Ratu membuatkannya kolam yang sangat besar agar ikan yang ia anggap pangeran itu bisa leluasa. Setelah itu, Pangeran Ikan menemukan cinta sejatinya, yakni seorang putri. Cinta sejati itulah yang membuatnya berubah lagi menjadi pangeran tampan. Baca juga Kisah Putri dan Kacang Polong Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Pangeran yang Mencari Putri Sejati Bacakan Dongeng Pangeran Ikan Pada Anak-Anak Itulah tadi cerita dongeng Pangeran Ikan beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Ceritanya seru banget, kan? Kalau kamu suka, bagikan dan bacakan kisah ini pada adik, teman, atau mungkin anak-anakmu. Kalau ingin membaca kisah lainnya, langsung saja telusuri kanal Ruang Pena. Ada banyak, loh, cerita yang bisa kamu baca. Misalnya saja seperti dongeng tentang Putri Tidur, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, Cici dan Serigala, serta masih banyak lainnya. Selain dongeng, ada banyak pula cerita rakyat atau legenda Nusantara. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.
dongeng pendek putri dan pangeran